Rabu, 28 Februari 2018

Trip to malang

Tanggal 20-24 februari 2018 kemarin, aku sama temen"ku trip ke malang. Budgetnya pas-pasan sih tapi happy. Jadi hari ini mau share pengalaman sama harga tempat yang dikunjungin (keburu masih inget).

Kami pesen tiket kereta ekonomi yg paling murah 110rb sekali jalan, jadi total harga tiket PP 220rb dan kemarin kami lagi hoki karena ada diskon lewat aplikasi. Perjalanan kurang lebih 16 jam dan inilah yang buatku pribadi berpikir ulang kalau mau ke malang lagi naik kereta ekonomi. 16 jam itu waktu perkiraan, karena nyatanya kita sampai malang lewat dari waktu perkiraannya dan saat pulang delay 2,5 jam (mungkin karena pas pulang hujan lumayan deras dan lama).

Sampai dimalang kami makan di tempat makan samping stasiun dan kami cukup kaget karena harganya yang gak gitu mahal sekitar 8rb-20rb (untuk ukuran makanan di stasiun cukup murah). Terus yang bikin kami senang, orang-orang malang baik banget.

Setelah makan, kami langsung pergi ke Batu. Kami disarankan naik transportasi online karena lebih murah. Biaya dari stasiun ke Batu kurang dari 60rb (pake transportasi online).

Selama di Batu, kami menginap di Vila Bima (kami mencari lewat situs online). First impressionku sih oke. Pemiliknya baik, waktu check in jam 2 siang tapi karena kami sudah sampe malang jam 10, jadi aku telp untuk mempercepat waktu check in. Dan boleh karena tamu sebelumnya check out lebih cepat (tanpa biaya tambahan). Tempatnya bersih dan kamarnya nyaman banget, ada free wifi jadi gak habis kuota hahahaha....

Lalu tujuan pertama kami alun-alun batu. Kami jalan kaki kesana karena jaraknya lumayan dekat. Disarankan kesana siang hari jika niatnya foto-foto, tapi kalau mau jajan atau melihat ramainya alun-alun, kesana saat sore menjelang malam.

Setelah itu kami pergi ke Batu Night Spectacular (BNS). Kami kesana naik transportasi online. Harga tiket masuknya weekdays 30rb tanpa wahana, jadi kalau mau naik wahana bayar sendiri di masing-masing wahana. Ada tiket terusan jadi kita bisa main sepuasnya, aku lupa harga pasti tiketnya tapi sekitar 90rb an. Penataan tempatnya bagus, selain itu warna warni di setiap tempatnya cantik. Tujuan utama kami ke BNS yaitu lampion garden. Kalau gak pake tiket terusan, bayar 15rb ke lampion garden. Keren-keren banget lampionnya dan gak nyesel kesini.

Lalu kami mencoba jalan-jalan ke alun-alun malam hari. Disini rame banget, jajanannya buat kami mau beli semuanya. Dan kesukaanku adalah sempol wkakakaka.... (Baru pertama kali makan, padahal kata temenku di Jakarta ada). Lalu dekat alun-alun ada rekomendasi makanan dari temenku yaitu pos ketan legenda. Ini tempat rame banget, mungkin karena gak gitu mahal. Dan pas banget aku lagi pengen makan durian dan salah satu menu disini yaitu ketan, durian, susu, keju, vla 16rb. Menu lain yang harganya kurang dari 10rb juga ada.

Day 2
Tujuan kami yaitu ke air terjun Coban Rondo. Kami pergi ke sana naik transportasi online (pokoknya selama di Batu kami naik transportasi online dan jalan kaki). Harga tiket masuknya 35rb per orang dan 10rb mobil (driver yang anterin tidak dikenakan tiket masuk tapi mobil tetap dikenakan biaya). Harga tiket masuk yang segitu kita dapat free mencoba wahana yang ada disana seperti flying fox, panahan, dll kecuali mobil atv dan berkuda. Ternyata dari loket ke air terjun cukup jauh, disarankan menggunakan kendaraan pribadi. Setelah sampai kita jalan kaki ke air terjun (gak jauh kok dari tempat parkir). Saat kami sampai di air terjun, ada pembatas agar pengunjung tidak mendekati air terjun. Kami denger pembatas itu dipasang karena hujan. Jadi mungkin kalau tidak musim hujan kita bisa lebih mendekat ke air terjun. Pemandanganya sangat indah dan ada beberapa spot foto di sana. Setelah itu kami berencana mencoba wahana yang ada disana (mumpung gratis hehehe...). Lokasi wahana dekat dengan loket pintu masuk jadi bagi teman-teman yang tidak bawa kendaraan pribadi seperti kami, ada yang menawarkan jasa antar ke wahana (istilahnya ojek). Bayar 15rb per orang dan kalau kalian pintar menawar bisa 10rb per orang. Kata orang sana jarang transportasi online mau ngambil pesanan dari lokasi air terjun kecuali dia sedang ada disana, karenanya kita harus turun ke lokasi wahana atau pintu masuk untuk memesan transportasi online. Wahana yang kami coba yaitu labirin, sepeda gunung, rumah kelinci, panahan dan flying fox. Itu semua sudah termasuk harga di tiket masuk. Lalu kami ingin memesan transportasi online di loket pintu masuk, jadi dari tempat wahana kami jalan kaki kesana. Karena kami datang bukan saat musim liburan, jalan kaki itu pilihan yang bagus. Soalnya kita dimanjakan dengan keindahan hutan dan udara yang sejuk, jadi tidak akan terasa jauh.

Next destination kami museum angkut. Belom ke Malang rasanya kalau belom ke museum angkut hahahaha.... Harga tiket masuknya 70rb (weekdays). Disini keren banget dan gak bisa digambarkan dengan kata-kata. Banyak mobil dan motor antik dan sejarah kendaraannya. Dekorasi ruangannya mengikuti tema negaranya dan menurutku sih keren banget. Gak bakal bosen disana dan kalau ada kesempatan ke Batu lagi, aku mau ke museum angkut lagi. Karena pilihan makanan di museum angkut tidak ada yang membuat kami berselera, akhirnya kami pergi ke alun-alun lagi untuk makan (we love alun-alun).

Ada yang menarik di alun-alun batu yaitu bianglala nya. Karena hari pertama kami tidak mencobanya sekarang kami mau coba naik. Cukup bayar tiket masuk 5rb per orang. Sayangnya jendela tertutup dan agak gelap jadi kita tidak bisa menikmati pemandangan dari bianglala. Ada jendela kecil, tapi menurutku kurang puas buat melihat kota Batu keseluruhan.

Day 3
Ini hari terakhir kami di Batu karena jam 12 kami harus check out. Dan destinasi terakhir kami di Batu yaitu petik apel. Enaknya nginep di vila bima, kita bisa titip tas ke ibu penjaga vila kalau mau check outnya diatas jam 12 dan gak ada biaya. Sebenernya kami juga bingung sih lokasi petik apelnya, jadi pada aplikasi transportasi online kami menulis lokasi tujuannya selecta petik apel. Sedikit nyasar dan akhirnya kami tanya ke orang sekitar. Dan ada bapak-bapak yang mau mengantar kami langsung ke kebun apel. Aku gak tau nama tempatnya tapi bayar 25rb dan kita bisa petik dan makan apel sepuasnya selama di area kebun. Dan bayar 30rb per kg kalau mau dibawa pulang. Pengalaman pertama yang cukup seru memetik apel. Karena harga apel per kg di tempat petik apel cukup mahal, jadi kami jalan kaki menyusuri jalan raya untuk mencari oleh-oleh. Dan ternyata harga apel yang di jual pinggir jalan raya lebih murah, cuman 10rb per kg. Akhirnya kami membeli apel malang dan keripik apel 10rb per pcs dan dapet bonus 1 pcs kalau beli 10 pcs. Ibu dan bapak yang jual apel ini baik banget, kami ditawarin minum, bahkan disuruh habisin tester keripiknya (orang-orang di Batu the best deh) hahahahaha.....

Dan dengan berat hati kami meninggalkan Batu menuju Kota Malang. Di Malang kami menginap di Sulfat Homestay Syariah. Harganya cukup murah 128rb per malam, bed untuk 4 orang. Tempatnya bersih dan nyaman namun lokasinya kurang strategis. Awalnya kami agak kesulitan menemukan lokasi homestaynya karena harus masuk ke gang. Selain itu karena kebiasaan di Batu jalan kaki untuk cari makan, kalau disini kami harus jalan kaki cukup jauh buat cari makan. Disekitar sana ada yang jual makanan sih, tapi pilihannya kurang banyak.

Kami pergi ke alun-alun malang. Disini berasa kayak di luar negeri, keren banget karena banyak tempat duduk dan view nya keren. Setelah itu kami mengunjungi kampung tridi. Kalau dari alun-alun malang naik angkot ke stasiun malang kota baru trus jalan kaki ke kampung tridi. Gak jauh kok dari stasiun. Cukup bayar 3rb kita bisa masuk dan foto-foto, selain itu kita dikasih gantungan kunci dari kain flanel.

Malamnya kami mencoba makan tahu telor karena kami tidak pernah makan. Dan walaupun teman saya suka tahu telor ini, tapi aku pribadi kurang suka. Karena tahu telornya terlalu manis kecap padahal sudah minta yang agak pedas. Aku lebih prefer ke makanan pedas jadi aku kurang suka makan ini. Aku gak tau apa semua tahu telor sama atau memang tempat kami makan kurang enak, karena ini kali pertama kami makan tahu telor.

Day 4
Yap, it's time to back to Jakarta.. Sebenernya kereta kami jam setengah 6 sore, tapi kami harus check out jam 11 siang. Kami sudah minta perpanjang waktu check out tapi harus bayar biaya kamar 1 hari lagi. Yah, karena budget pas-pasan kami lebih baik check out. Setelah itu kami coba ke stasiun malang, siapa tau bisa titip tas soalnya kami mau jalan-jalan lagi. Di dalam stasiun malang belum tersedia loker atau jasa penitipan barang. Lalu kami bertanya ke pedagang sekitar, ternyata kita bisa menitipkan tas di tempat penitipan motor di stasiun. Cukup bayar 5rb aja dan tas kita dijagain dan aman.

Lalu kami pergi ke tempat rekomended temen yaitu Bakso President. Letaknya di pinggir rel kereta api. Kata driver transportasi online yang membawa kami sih rasanya biasa aja tapi orang-orang nongkrong disana lama buat nunggu getaran karena kereta lewat. Harga baksonya murah, aku beli yang paket hemat 11rb dan menurutku rasanya enak. Saat kami makan kebetulan kereta lewat dan ternyata benar, tempatnya ikut bergetar hahahahahaha..... (Norak).

Setelah itu kami jalan kaki dan pergi ke malang strudel (rekomended temenku juga). Pas pertama kali sampai, cukup shock karena harganya 55rb-65rb soalnya di internet bilang harga 45rb-65rb. Niat beli yang 45rb akhirnya beli yang choco banana 65rb. Keluargaku suka karena cokelatnya banyak tapi menurutku pisangnya kurang manis. Over all enak kok.

Karena waktu masih banyak sampai kereta berangkat, kami coba jalan kali dari malang strudel ke stasiun. Tapi karena tiba-tiba hujan, kami naik angkot yang lewat. Dan ini yang buat kami gak bisa berkata-kata tentang betapa istimewanya Malang. Ternyata angkot yang kami naiki bukan rute ke stasiun, tapi sopir angkotnya anterin kami ke stasiun (mungkin karena kasihan liat kami kehujanan). Wow... Itu keren banget dan sesuatu yang gak pernah aku alami.

Sekian perjalananku di Malang. Aku suka banget sama Malang khususnya Batu. Aku lebih prefer orang-orang ke Batu karena disana banyak tempat wisata. Sedangkan selama di Malang kota aku tidak menemukan tempat menarik. Dan aku tidak menemukan makanan Malang yang jarang ditemui di Jakarta. Hampir semua makanannya bisa ditemui di Jakarta. Apa kami yang kurang mencari karena faktor budget dan waktu. Mungkin next time kalo ke Malang lagi bisa coba cari" tempat recomen yang lain hahahaha....

0 komentar:

Posting Komentar

 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo